Sabtu,5 April 2014 by awiejayamedia,
Cara Menentukan Kaki Transistor dengan AVO Digital / Analog Sebenarnya kali ini saya ingin fokus pada bagaimana lebih memahami tentang kaki-kaki pada transistor. Ketika melakukan pengukuran atau menentukan kaki-kaki transistor, kita kadang menggunakan AVO digital atau yang analog. Nah, saya mengalami kebingungan ketika hasilnya berbeda. Yang saya tangkap, pengukuran transistor dengan AVO digital dan analog hasilnya berkebalikan. :O Saya tidak tahu apakah AVO saya rusak atau memang begitu dari pabriknya. Tansistor itu dasarnya adalah diode/dioda. Dan dioda bisa kita identikkan dengan LED. Walaupun LED dan dioda sangat beda dalam implementasinya, tapi LED itu dioda yang mengeluarkan cahaya. Jadi LED itu juga punya pin positif dan negatif. Oke gambar di samping adalah gambar AVO meter yang saya gunakan. Perhatikan pada pemeriksaan LED di bawah ini. Yang sebelah kanan lednya nyalanya redup. Tapi yand diperhatikan adalah probe kabel positif dan negatifnya. Ada yang aneh bukan? Jika menggunakan AVO yang analog, maka led akan menyala jika positif-negatifnya dibalik. Nah, hal ini mempengaruhi pada pengukuran transistor juga. Transistor PNP akan terdeteksi sebagai NPN jika didefinisikan dengan warna probe yang kita gunakan. Jika probe merah adalah positif dan probe hitam adalah negatif, maka jika menggunakan AVO analog, transistor akan aktif jika probenya dibalik. Menentukan Kaki Transistor (Emitor, Kolektor, Basis) Perhatikan gambar berikut : Kaki transistor seperti dua buah dioda yang disambung berhadapan atau bertolak belakang. Tentunya jika kita menganggap sisi depan adalah sisi positif dan belakang adalah sisi negatif. Menentukan Basis Kaki basis adalah kaki yang berkebalikan dengan kaki emitor dan kolektor. Jika basis positif, maka emitor dan kolektor bernilai negatif. Jika basis negatif, maka emitor dan kolektor adalah positif. Jika dibuat skemanya, transistor jenis NPN dan PNP diambil dari jenis kaki-kaki transistor (Emitor-Basis-Kolektor). (Emitor-Basis-Kolektor) -> ( E - B - C ) == ( N - P - N ) ( E - B - C ) == ( P - N - P ) ohm(B-C). Perlu diperhatikan, jika kita menggunakan AVO Analog, maka kita harus sedikit lebih jeli untuk membedakan posisi penunjukan jarum. Sebab selisihnya sangat sedikit. Jadi, untuk mengamatinya, kita harus dari sudut pandangan yang tidak berubah. Sebab sudut pandangan yang berbeda membuat pengukuran tidak sama. Itulah kekurangan AVO meter analog. Hehe. 1. Cek lagi posisi probe (+) ke pin 1 dan probe (-) ke pin 2, anggap saja menunjuk angka 7 pas. 2. Selanjutnya probe (+) di pin 3 dan probe (-) ke pin 2, ternyata jarum menunjuk di bawah angka 7. Dari pemeriksaan di atas, hambatan/tahanan pin(1-2) atau pin(Emitor-Basis) lebih besar daripada hambatan pin(2-3) atau pin (Basis-Kolektor), sehingga pin 1-2-3 adalah E-B-C (emitor-basis-kolektor) Penentuan Emitor dan Kolektor agak sulit jika menggunakan AVO Analog, sebab bisa karena kekeliruan pengamatan atau tingkat kepekaan AVO itu sendiri. Sehingga, hal juga bisa dilakukan adalah dengan pengamatan secara visual atau penampakan transistor itu sendiri. Kolektor : Jika di body/badan ada logamnya. Maka salah satu kaki akan terhubung logam tersebut. Nah, kaki yang terhubung ke logam tersebut adalah Kolektor. Periksa dengan AVO, jika short / jarum bergerak menyimpang ketika menyentuhkan pada logam di body dan salah satu pin, maka pin tersebut adalah Kolektor. Sisanya, adalah Emitor. Jika tidak ada logam di body transistor, maka biasanya di sambungan body bagian atas ada tanda garisnya lebih tebal daripada garis sambungan. Pencarian dengan AVO Digital Pencarian dengan AVO Digital berkebalikan dengan AVO Analog. Misal pada contoh satu : Transistor NPN terdeteksi dengan probe P-N-P. Sedangkan jika dengan AVO Digital, Transistor NPN akan terdeteksi dengan probe N-P-N. Untuk memulai, putar panah untuk menunjuk ohm yang ada lambang diodanya. Menentukan kaki Basis 1. Probe (-) pada pin 1 dan probe (+) pada pin 2, hasilnya : lcd menampilkan angka tertentu. 2. Probe (-) pada pin 3 dan probe (+) pada pin 2, hasilnya : lcd menampilkan angka tertentu. 3. Selain itu, tampilan lcd akan diam atau hanya menunjukkan angka 1. Berarti pin 2 adalah basis. Menentukan kaki Emitor dan Kolektor Jika menggunakan AVO Analog berdasarkan hambatan/tahanan. Maka pada AVO digital, yang tampak pada layar adalah voltase bias majunya. Jadi yang muncul pada tampilan lcd adalah voltase. Jika volatse antara pin 1 dan pin 2 lebih besar dari voltase antara pin 3 dan pin 2, maka pin 1 adalah emitor. Perhatikan tabel berikut : +-------+-------+---------+ | POSISI PROBE | Voltase | +-------+-------+---------+ | pin 1 | pin 2 | 819 | +-------+-------+---------+ | pin 3 | pin 2 | 813 | +-------+-------+---------+ Berikut adalah hasil pengukuran beberapa transisitor :
Jumat, 04 April 2014
Cara Menentukan Kaki Transistor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar