Minggu,6 April 2014,
By awiejayamedia,
Setelah aku menyaksikan Dua Dunia di TransTv tentang kemistikan "Laut Selatan" aku jadi mendadak Kepo sama Legenda Laut Selatan yang tiada habisnya untuk dibahas. Apalagi aku memiliki tanda "Garis Pantai" di lengan kanan ku yang konon katanya jika mendekati pantai, ombak laut akan menjadi lebih besar dari biasanya dan akan menerkam dengan ganas. Dan itu benar-benar terjadi. Mungkin aku masih ada keturunan dari Prabu Siliwangi? Bokapnye Kian Santang ..hahah~
Cerita ini aku dapat dari acara Dua Dunia yang hobi kesurupan untuk memperoleh informasi dari Makhluk Halus yang menghuni wilayah tersebut. Aku sangat terkejut ketika sosok Dewi Angin memberi Informasi pada tim. Dewi Angin adalah sosok perempuan yang selama ini bertugas meniupkan angin di Pantai Selatan, menggoyahkan ombak dengan cara menyuruh beberapa makhluk dari bangsanya untuk menggulungkan ombak.
Jika anda seorang ahli Biologi tentu ini sangat tidak masuk logika atau jika anda seorang Ahli Agama tentu ini sangat menyalahi kodrat karena kekuasaan jagat raya hanya ada di tangan Allah SWT, tiada satu makhluk pun yang bisa menandingi kekuatan-Nya. Tapi mari kita tinggalkan sejenak beberapa pikiran anda tentang itu semua, mari kita simak penuturan dari Dewi Angin ini... Ketika ditanyai tentang Hubungan kerajaan Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo yang dulunya hidup sebagai kesatuan Kerajaan Mataram yang erat hubungannya dengan Nyi Roro Kidul, Dewi Angin ini pun angkat bicara. "Selalu saja Ibunda Ratu yang dipersalahkan, yang dihubung-hubungkan dengan Keraton padahal dia tidak mencari 'goro-goro'." Katanya.
Usut punya usut, ternyata Laut Selatan tidaklah dikuasai oleh Nyi Roro Kidul melainkan Raja Naga Kidul atau kita sering dengar dengan istilah Kanjeng Ratu Kidul. Dia lah penguasa Laut Kidul yang berbentuk naga. Dia mempunyai keturunan, 2 putri yang cantik yaitu Nyi Roro Kidul dan Nyai Blorong. Nyi Roro Kidul menyerupai wanita yang sangat cantik dan lembut yang menjaga laut bagian Selatan sedang Nyai Blorong menyerupai wanita yang cantik dengan tubuh setengah ular/naga menjaga laut bagian Timur, kedua nya menggenakan pakaian hijau yang katanya "Sebagai lambang kehidupan di daratan". Raja Nogo Kidul ini sedang galau akan mengalihkan kekuasaan Laut Selatan ini pada siapa? Ia berencana mengalihkan nya pada Nyi Roro Kidul dan membuat Nyi Blorong marah dan pergi ke daratan. Lalu siapakah Nyai Roro Kidul itu? Ada 2 cerita tentang Nyai Roro Kidul, singkat saja ya..
Cerita pertama diambil dari cerita rakyat.. Nyai Roro Kidul merupakan jelmaan dari Putri Kadita, salah satu putri tercantik Prabu Siliwangi (Ayahanda Kian Santang). Prabu Siliwangi ingin memiliki anak laki-laki, maka ia menikah dengan wanita lain dan berhasil melahirkan anak lelaki (mungkin ini Kian Santang dan Kakaknya). Karena Ibu Tiri Putri Kadita ingin anaknya menjadi Penerus tahta kerajaan, ia mencoba mengusir sang putri dengan guna-guna penyakit kulit yang tiada obatnya. Akhirnya karena didesak akan malapetaka, Prabu Siliwangi pun mengusir sang putri dari kerajaan. Sang putri pun bermimpi bertemu seseorang yang menyuruhnya untuk mandi di Laut Selatan. Dan akhirnya terjunlah ia ke laut dan penyakitnya tiba-tiba hilang. Namun, sang putri harus tetap bersemayam di Laut Selatan. Sejak itu ia menjelma menjadi Nyi Loro Kidul (loro = derita, kidul = selatan), sang Ratu Penguasa Laut Selatan Dengan kekuatan supranaturalnya Nyi Loro Kidul acap membalas dendam atas penderitaan yang pernah dia alami dengan meminta korban, khususnya keturunan para selir Prabu Siliwangi yang pernah menyakitinya dengan cara menarik seseorang dari keturunan Prabu Siliwangi ke lautan dan dijadikanlah mereka budaknya.
Untuk meredam kemarahan Nyi Loro Kidul, setiap 6 April nelayan Pelabuhanratu melakukan Upacara Laut berupa persembahan kepala kerbau dan sesaji lain. Tujuannya, agar mendapat keselamatan, perlindungan, dan hasil tangkapan ikan yang melimpah. Ini termasuk tindakan syirik dan sangat menyalahi Agama, tapi ini adalah tradisi yang tak bisa terlepaskan begitu saja dari kepercayaan masyarakat sekitar.. Cerita Versi 2 nya... Seperti cerita yang beredar di Masyarakat tentang Legenda Raja Mataram, Panembahan Senopati yang mempunyai perjanjian dengan Nyi Roro Kidul. Dewi Angin ini juga berpendapat begitu. Ia bercerita jika dulu Panembahan Senopati bertapa di sekitar Pantai Parangkusumo untuk mendapat kekuatan menghadapi Kerajaan Utara. Tapi karena kekuatan bertapanya sampai menggoyahkan Kerjaan Laut Selatan, akhirnya Nyi Roro Kidul pun mendatanginya dan membantunya dengan persyaratan dia dan keturunannya harus menikahinya. Sebagai upaya melestarikan legenda itu, Samudera Beach Hotel di Pelabuhanratu pun menyediakan kamar khusus bernomor 308 sebagai tempat peristirahatan sang Ratu.
Sedikit cerita tentang Nyi Blorong .. Nyi Blorong ini merupakan penguasa ghaib keraton pantai selatan yang memiliki kesaktian yang luar biasa. Karena kesaktiannya itu Nyi Blorong telah dianggap dapat menjaga daerahnya serta memiliki pengikut berbagai macam senopati, punggawa, dan berbagai macam makluk halus lainnya. Ia yang menyesatkan manusia dengan "pesugihan" Setiap kedatangan Nyi Blorong, ia akan meninggalkan kepingan-kepingan emas di tempat ia menemui orang yang menjalin hubungan dengannya sebagai imbalan. Emas yang ditinggalkan oleh Nyi Blorong tersebut, sebenarnya merupakan sisik-sisik yang berasal dari badannya yang diberikan oleh mereka yang memujanya. Sisik-sisik tersebut akan berubah perlahan-lahan menjadi emas murni pada setiap kali ia menerima sesaji dari para hamba-hambanya yang mengajaknya bersekutu dengannya. Kata Dewi Angin, Kanjeng Ratu Laut Selatan tidak pernah pergi dari kerajaannya. Ia mengutus abdinya untuk pergi ke daratan, dan yang kerap orang lihat itu bukanlah dirinya melainkan pesuruhnya.
Tapi ia kerap disama-samakan dengan Nyai Roro Kidul, padahal ia tidak pernah berbuat ulah dengan manusia.. Mungkin seperti "Kelakuan Anak mengakibatkan Nama orang tua nya tercemar". Sekali lagi, Kanjeng Ratu Kidul berbeda dengan Nyi Loro Kidul yang kita sering dengar.. Lalu mengapa orang yang datang ke Pantai Selatan tidak boleh memakai Baju Hijau? Dewi Angin berkata bahwa warna Hijau adalah warna kesukaan Kanjeng Ratu sebagai arti "Kehidupan di daratan". Dan ketika Nyi Loro Kidul menemui Senopati di Pantai Parangkusumo, ia menggenakan selendang hijau, dan terdapat perjanjian diantara keduanya, termasuk penggunaan warna "Hijau" itu. Maka dari itu orang yang menggunakan warna hijau di pantai selatan banyak yang tenggelam atau tidak selamat... Itu sekilas cerita tentang Ratu Pantai Selatan yang bisa aku ceritakan... Dan berhasil aku ingat hehe.. Semoga bermanfaat readers... Kalo ada kesalahan, monggo diberitahu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar